sejarah perkembangan monitor,keyboard&mouse
Pengertian Monitor
Monitor merupakan salah satu hardware dari komputer. Yang dimaksud dengan monitor adalah output device / alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Secara fisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer. Selain itu monitor juga merupakan alat output yang berguna untuk berinteraksi antara komputer dengan pemakai atau penggunanya atau yang dikenal dengan istilah user. Sehingga monitor dapat dikatakan salah satu hardware terpenting dari suatu komputer.
Sejarah Perkembangan Monitor
Awal dari sejarah monitor komputer adalah dimulai dengan adanya VDT (The Video Display Terminal) yang berupa layar yang tergabung dengan keyboard dan dihubungkan ke komputer. Tahap perkembangan monitor komputer pertama terjadi pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman yang bernama Heinrich Geibler.Kemudian Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Pengembangan tabung sinar katoda pertama yang direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931). Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 x 25 dengan kemampuan warnanya. Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720 x 350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640 x 350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi – generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor selanjutnya adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor. Selanjutnya adalah Teknologi monitor plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.
Kemudian yang sampai perkembanganya adalah monitor touch screen atau touch panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak – pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet PC dan sebagainya.
Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi – generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor selanjutnya adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor. Selanjutnya adalah Teknologi monitor plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.
Kemudian yang sampai perkembanganya adalah monitor touch screen atau touch panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak – pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet PC dan sebagainya.
Apa itu Monitor ?
Gambar 1. Monitor |
Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
- CRT ( Chatode Ray Tube )
Gambar 2. Monitor CRT |
- LCD ( Liquid Cristal Display )
Gambar 4. Monitor LCD |
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitupassive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebutDual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitupassive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebutDual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Gambar 5. Prinsip Kerja LCD |
No
|
Parameter
|
Monitor CRT
|
Monitor LCD
|
1
|
Radiasi
|
Radiasi cukup besar dibandingkan LCD
|
Radiasi yang dihasilkan cukup kecil
|
2
|
Kenyamanan pada Mata
|
Membuat mata lelah
|
Lebih nyaman dimata
|
3
|
Bentuk
|
Bentuk cenderung besar dibandingkan LCD
|
Flat dan relatif lebih kecil dari CRT
|
4
|
Dead Pixel
|
Tidak mengalami Dead Pixel
|
Dapat mengalami Dead Pixel
|
5
|
Video Resolutions
|
Multiple Video Resoultions ( Dapat bekerja pada beberapa resolusi )
|
Only in Native Resolution ( Hanya dapat bekerja pada 1 macam resolusi )
|
6
|
Daya
|
Konsumsi daya relative besar
|
Konsumsi daya kecil
|
7
|
Ketajaman Gambar
|
CRT memiliki tingkat kontras dan ketajaman warna yang jauh diatas disbanding LCD
|
LCD memiliki tingkat kontras dan ketajaman warna yang kurang disbanding CRT
|
8
|
Sudut Pandang
|
Tidak terbatas, sudut pandang besar
|
Memiliki sudut penglihatan yang lebih kecil disbanding CRT, sehingga warna muncul bisa berubah jika dilihat dari samping
|
Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor CRT dan LCD
- Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Gambar 6. Monitor Plasma Gas |
Sejarah Perkembangan Keyboard Komputer
Sejarah keyboard Komputer
Bagi kalian yang sering menggunakan komputer, pernahkah mengamati susunan huruf yang tertera pada keyboard? Coba deh kalian amati susunan hurufnya. Ternyata tidak tersusun secara berurutan dari A sampai Z, melainkan tersusun secara acak. Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa susunan hurufnya seperti itu? Bagaimana awal mulanya hingga terbentuk susunan huruf yang acak seperti itu? Lalu apakah susunan keyboard seperti ini digunakan di seluruh negara di dunia? Yuk kita telusuri sejarahnya.Susunan keyboard yang dipakai umum sekarang ini diistilahkan dengan Qwerty. Istilah Qwerty ini diambil dari enam huruf pada susunan teratas dari sebuah keyboard. Sebenarnya susunan tersebut adalah salah satu susunan yang paling tidak efisien. Karena susunan tersebut sengaja dibuat seperti itu agar kita-kita dapat mengetik dengan lebih lambat. Loh? Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher Latham Sholes (1868).
Pada awalnya susunan keyboard yang asli rancangan Christopher Latham Sholes ini tidaklah Qwerty. Susunan awal ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Namun karena terlalu cepatnya dalam mengetik, sampai – sampai sering timbul masalah. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu saling mengait/tersangkut antara satu dengan yang lainnya.
Karena bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes justru mengacak-acak urutan huruf itu sedemikian rupa sampai ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya. Hal ini berarti susunan Qwerty adalah susunan yang paling tidak efisien karena ditujukan agar kita dapat mengetik dengan lebih lambat.
Akhirnya pada tahun 1973 susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan kemudian diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization).
Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut saja ASK (American Simplified Keyboard), yang umumnya disebut Dvorak yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940. Susunan Dvorak menggunakan kelima vokal dan lima konsonan yang paling umum digunakan yaitu AOEUIDHTNS. Susunan Dvorak ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya Dvorak harus kalah dengan susunan huruf Qwerty yang sudah banyak digunakan di dunia pada saat itu.
Susunan keyboard lainnya yang merupakan perkembangan dari susunan Qwerty adalah Qwertz yang dipakai di negara seperti Hungaria, Jerman, Swiss, dan lain-lain. Azerty yang dipakai oleh negara Prancis dan Belgia, serta Qzerty, dan lain-lain.
QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri kita overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris. QWERTY juga membuat jari telunjuk dan kelingking kita menjadi overload dan cenderung mengalami kelelahan. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris dan bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.
Perbandingan antara efisiensi mengetik antara keyboard QWERTY (kiri) dan keyboard DVORAK (kanan)
Meskipun begitu, ternyata banyak orang yang enggan berpaling dari desain “QWERTY” meski desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang stuck dan jammed, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior dan memudahkan. Akhirnya QWERTY pun dinobatkan menjadi standar internasional pada tahun 1966 dan terus digunakan hingga saat ini. Meskipun dengan tampilan yang beda-beda, harga ataupun model yang berbeda-beda, orang-orang di dunia hampir bisa dipastikan menggunakan keyboard dengan tipe QWERTY seperti yang sekarang tengah gunakan
Asal Mula Sejarah Mouse
Mungkin kita sudah sangat akrab dengan benda yang namanya Mouse komputer. Mouse atau dalam Bahasa Indonesia disebutTetikus, merupakan salah satu alat masukan atau alat input yang berfungsi untuk memudahkan kita dalam memilih dan memilah menu yang ada pada monitor selain menggunakan papan ketik/keyboard. Namun tahukah kamu, bagaimana asal mulanya mouse ini ditemukan?
Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa dinamakan “mouse” ya? Menurut sejarah, disebut “mouse” karena kabel yang berada pada mouse tersebut mirip seperti ekor tikus. Coba deh perhatikan..benar kan? Oh iya, dulu belum banyak orang yang menggunakan komputer. Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menggunakan komputer karena memerlukan keahlian khusus. Oleh karena itu, mouse sangat membantu para pengguna komputer ketika itu karena kenyamanan yang diperoleh saat menggunakannya yaitu dengan menggunakan tangan.
Mouse diperkenalkan pertama kali oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Insitute pada tahun 1963. Pada waktu itu, mouse terbuat dari bahan dasar kayu dan hanya mempunyai satu tombol. Kemudian model kedua muncul dan sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan mouse yang diberi nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y). Mouse ini berukuran sangat besar, dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y pada komputer.
Perkembangan mouse selanjutnya dilakukan oleh Bill English pada awal tahun 1970. Mouse ini menggunakan bola berputar kesegala arah yang melahirkan mouse tipe trackball, yaitu mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari. Mouse bola ini harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya yang dapat menghambat pergerakan dari bola tersebut.
Kemudian mouse berkembang menjadi lebih modern dengan menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Mouse optikal pertama kali dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena ringan, mudah dalam perawatan dan penggunaannya. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru–abu-abu. Namun mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir disemua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya.
Dan jenis mouse yang paling modern adalah yang berteknologi laser. Mouse ini pertama kali diperkenalkan olehLogitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengaku bahwa mouse laser ini memiliki tingkat ketepatan 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Meskipun sudah sangat canggih, namun mouse jenis ini belum banyak yang mempergunakan, mungkin karena harganya yang masih relatif sangat mahal.
Dari awal ditemukannya yang berbahan dasar kayu hingga saat ini yang telah berteknologi modern, jumlah tombol mouse tidak pernah berubah. Semua mouse memiliki tombol satu sampai tiga buah. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah roda (wheel) untuk memudahkan scrolling. Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu dengan menggunakan teknologi wireless seperti infra merah, gelombang radio ataupun bluetooth.
Kemudian mouse berkembang menjadi lebih modern dengan menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Mouse optikal pertama kali dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena ringan, mudah dalam perawatan dan penggunaannya. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru–abu-abu. Namun mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir disemua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya.
Dan jenis mouse yang paling modern adalah yang berteknologi laser. Mouse ini pertama kali diperkenalkan olehLogitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengaku bahwa mouse laser ini memiliki tingkat ketepatan 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Meskipun sudah sangat canggih, namun mouse jenis ini belum banyak yang mempergunakan, mungkin karena harganya yang masih relatif sangat mahal.
Dari awal ditemukannya yang berbahan dasar kayu hingga saat ini yang telah berteknologi modern, jumlah tombol mouse tidak pernah berubah. Semua mouse memiliki tombol satu sampai tiga buah. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah roda (wheel) untuk memudahkan scrolling. Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu dengan menggunakan teknologi wireless seperti infra merah, gelombang radio ataupun bluetooth.
Mouse Komputer berperan besar dalam kemajuan perkembangan komputer terutama dalam hal efisiensi bagi pengguna komputer. Bersamaan dengan tulisan ini, usia Mouse komputer telah hampir berumur 38 tahun semenjak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960′an.
Pada tahun itu, Douglas Englebart seorang penemu yang tidak dikenal menciptakan sebuah ide pemikiran bagaimana caranya agar masyarakat yang menggunakan komputer dapat berinteraksi dengan layar komputer pada masa itu.
Pada perkembangan sejarah mouse berikutnya, dengan bantuan Bill English -yang kemudian menjadi pionir perkembangan interaktif antara komputer dengan manusia- melakukan terobosan dengan ide / pemikirannya mengenai bentuk desain perangkat (red.Mouse) yang akan diciptakannya pada masa itu.
Perkembangan Mouse Dari Jaman ke Jaman
Pada awalnya, perangkat tersebut diciptakan dalam bentuk yang cukup ekstrim yaitu berbentuk perangkat yang dilengkapi dengan bola metal berukuran besar dan perlengkapan elektronik dan kayu-kayu yang dioperasikan dengan cara mengerakkan lutut yang mungkin lebih terlihat seperti alat penyiksaan ketimbang perangkat mouse saat ini yang hanya berukuran segenggam tangan. Selain itu perangkat besar tersebut masih terdapat banyak kelemahan terutama dari sisi sensitifitas dan keakuratan pergerakan mouse yang dipengaruhi oleh pergerakan tubuh.
Pada bulan September 1972, English dan Englebart mengembangkan proyeknya dengan menyederhanakan perangkat mouse nya dengan menciptakan bola metal kecil (yang dikenal saat ini dengan istilah Trackball). Bola kecil ini berfungsi dengan baik sebagai alat untuk menavigasikan pointer pada layar komputer dengan lebih mudah. Mouse jenis Trackball inilah yang kemudian banyak dipakai hingga awal tahun 2000.
Seiring dengan perkembangan jaman, bentuk mouse komputer mulai mengalami perkembangan. Pada awal mulanya, mouse komputer hanya terdapat 2 buah tombol tanpa tombol scroll. Kini bentuk mouse mulai dikembangkan lebih jauh dengan dimaksimalkannya teknologi optikal sensor pada awal tahun 2000.
Pada tahap ini, mouse model trackball mulai ditinggalkan (meskipun masih ada hingga saat ini) namun pada umumnya pengguna lebih memilih mouse komputer model optikal yang dapat membaca pergerakan pointer dengan lebih halus dan presisi juga tidak memerlukan perawatan rutin seperti halnya mouse model trackball yang harus dibersihkan secara rutin.
Bersamaan dengan perkembangan sejarah mouse lebih lanjut, aneka tipe mouse komputer yang bermunculan semakin bervariasi, seperti munculnya mouse laser, mouse bluetooth, mouse led yang merupakan penyempurnaan dari mouse optik. Kesemuanya memiliki kemampuan baca sensor yang lebih sempurna meskipun dipermukaan yang tidak rata.
Saat ini fungsi mouse komputer tidak terbatas untuk keperluan komputer saja, bahkan jenis-jenis mouse yang dibuat secara khusus untuk keperluan gaming sangatlah beragam dan canggih.
Salah satu mouse komputer yang menggunakan teknologi terkini adalah Mouse Gyroscopic yang memungkinkan penggua untuk mengubah aplikasi pada Windows dengan menggerakkan lengan anda sehingga mouse tersebut bersifat remote yang memanfaatkan teknologi sensorik seperti halnya konsol game pada Wii.
Tentu saja teknologi pada komputer berikut peripheralnya terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Anda akan melihat betapa tertinggal jamannya artikel ini bila anda baru saja menemukan artikel ini 3 atau 4 tahun kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar